Maukah Kamu Menjadi Alasan Orang Lain Juga Ikut Diselamatkan?
Karena Allah ingat kepada Abaraham, maka dikeluarkanNyalah Lot, keponakannya dari tengah-tengah Sodom dan Gomora yang ditunggangbalikan oleh Allah waktu itu (Kejadian 19:29).
Hari ini tanggal 29 April 2020, Gereja Kristen Injili di Tanah Papua Klasis Port Numbay Jemaat GKI Sion Dok VIII memberikan pembacaan Firman Tuhan dari Ratapan 2:1-22 untuk direnungkan setiap keluarga di rumah masing-masing.
Judul pembacaan adalah "Murka Allah terhadap Sion"
Konteks pembacaan ini masih sama seperti postingan hari kemarin, berbicara tentang masa-masa ratapan Nabi Yeremia ketika Tuhan murka atas dosa Yehuda dan membuang umatNya ke Babel.
Kali ini saya ingin kita melihat pada pembacaan kita di Rapatan 2 ayat ke-19
"Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepadaNya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan."
Banyak sekali hal bisa kita pelajari dari ayat tersebut. Dalam situasi dan kondisi Pandemi Covid-19 saat ini, Tuhan ingin setiap kita datang kepadaNya. Curahkanlah isi hatimu bagaikan air yang artinya bahwa doa tidak harus dengan kata-kata atau bahasa yang formal, kita bisa datang kepada Tuhan menceritakan apa saja yang ada diisi hati kita seperti halnya kita curhat kepada teman atau sahabat atau orang tua kita. Percayalah bahwa akan ada kelegahan dan kekuatan baru setelah semuanya kita ceritakan kepada Tuhan. Jangan tanggung-tanggung. Kita bisa cerita apa saja.Ada yang membuat kita jengkel? ada yang membuat kita kecewa? kita tidak suka begini dan begitu? semuanya bica diceritakan dengan bebas kepada Tuhan seperti air, bebas dan lepas. Manusia bisa menghakimi kita dari cerita kita, tetapi Tuhan tidak pernah akan menghakimi, jadi datang ceritakanlah semua tentang hidupmu padaNya.
Sesuai dengan judul tulisan ini, saya ingin kita memperhatikan Ratapan Pasal 2 ayat ke-19 diatas yang diberi warna kuning. Lewat pembacaan ini, Tuhan mengingatkan saya tentang pentingnya kita untuk harus berdoa bagi orang lain.
Banyak sekali teman-teman anak muda dilingkungan dimana kita berada atau bahkan didalam keluarga kita yang juga sedang "jatuh pingsan" karena "lapar" di ujung-ujung jalan sana. Mereka sedang ada didalam dosa yang sebenarnya saya yakin persis bahwa jauh didalam hati atau jiwa merekapun juga sebenarnya tidak mau hidup seperti demikian. Mereka hanya tidak punya kekuatan untuk terlepas dari dosa yang entah itu pesta pora dan kemambukan, seks bebas, percabulan, kekerasan dan lain sebagainya.
Kita yang berkata bahwa kita sudah diselamatkan dan memiliki Kristus seharunya merasa terbeban melihat kedaan orang lain disekitar kita apalagi yang kita sayangi masih terus diperhamba oleh dosa.
Harusnya karena kita sudah memiliki Keselamatan yang indah itu, maka kita juga mau orang lain memilikinya juga dan merasakan betapa indahnya memiliki Kristus juga dan memperoleh Keslamatan. Kita seharusnya menginginkan semua orang diselamatkan tanpa dihakimi seperti kita itu lebih benar dan lebih baik dibandingkan mereka.
Bersyukur kalau masih ada orang tua yang mau mengangkat tangan kepadaNya demi hidup mereka, tetapi bagaimana jika tidak?
Ini adalah tugas setiap orang percaya, tugas setiap anak Tuhan untuk tidak memikirkan keselamatan diri sendiri. Kita harus merasa terbeban mendoakan keselamatan orang lain baik itu mereka yang ada di lingkungan kita maupun bahkan didalam keluarga kita, entah itu orang tua atau saudara kita sendiri.
Dengan diam-diam, sebutlah nama orang tersebut didalam doamu. Tuhan berjanji bahwa jika berdoa menurut kehendak Tuhan maka pasti doa kita Tuhan kabulkan. Kehendak Tuhan adalah supaya setiap manusia diselamatkan. Dan lagi, Kristus Yesus mati di Kayu Salib untuk keselamatan semua orang termasuk untuk mereka yang berada "disudut-sudut" jalan sana yang sedang kita doakan. Mereka hanya perlu ada satu orang saja yang mau mengangkat tangan kepada Tuhan demi keselamatan mereka.
Kunci Jawaban atas semua persoalan hidup dan dosa serta kesalaan adalah hanya karena seseorang belum benar-benar menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup mereka. Langkah awal sekali yang bisa kita lakukan untuk mereka adalah mendoakan keselamatan mereka.
Saya mengajak kita untuk mari menjadi alasan juga orang lain ikut diselamatkan. Mari mendoakan seseorang dengan iman bahwa apa yang kita doakan sudah terjadi. Itulah iman, belum terjadi tetapi kehendak Tuhan adalah semua orang diselamatkan, maka pasti terjadi, mereka yang kita doakan juga akan menerima keselamatan itu.
----------------------------------------------------------
Gunakan nama lengkapnya didalam doamu sambil mengikuti Yehezkiel 36:25-27 dengan berdoa:
"Tuhan sudah mencurahkan kepada (nama) air jernih, yang sudah mentahirkan (nama); dari segalah kenajisannya dan dari semua berhala-halanya. Tuhan sudah mentahirkan (nama).
Tuhan sudah berikan (nama) hati yang baru, dan roh yang baru didalam batinnya (nama) dan Tuhan sudah menjauhkan (nama) punya tubuh dari hati yang keras dan Tuhan sudah berikan (nama) hati yang taat.
Roh Kudus Tuhan sudah Tuhan berikan untuk diam didalam batin (nama) dan Tuhan sudah membuat (nama) hidup menurut segalah ketetapan Tuhan dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan Tuhan dan melakukannya."
Kristus sudah mati dan bangkit untuk keselamatan (nama)....
(Nama) adalah milik Kristus dan Roh Kudus sudah bekerja didalam hatinya untuk merubah hidupnya.
Amin!
-------------------------------------------------------------
Tuhan menyelamatkan Lot dari tengah-tengah Sodom dan Gomora karena Tuhan ingat akan iman Abraham. Abraham berdoa syafaat untuk Sodom (Kejadian 18) untuk keselamatan Lot yang juga ada didalamnya di tengah-tengah segalah dosa dan kelaliman.
Bagaimana dengan kita yang sudah mengenal Tuhan? apakah kita akan diam-diam saja melihat orang tua, saudara, kerabat, teman, sahabat atau lingkungan kita yang sedang dalam kehancuran atau kebinasaan karena dosa?
Mari berdiri dengan iman yang teguh, mari menjaga hidup kita dan mau mendoakan orang lain.
Mari menjadi alasan untuk Tuhan juga mengingat akan "mereka" dan menyelamatkan "mereka" juga.
Tuhan Memberkati!
Kali ini saya ingin kita melihat pada pembacaan kita di Rapatan 2 ayat ke-19
"Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepadaNya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan."
Banyak sekali hal bisa kita pelajari dari ayat tersebut. Dalam situasi dan kondisi Pandemi Covid-19 saat ini, Tuhan ingin setiap kita datang kepadaNya. Curahkanlah isi hatimu bagaikan air yang artinya bahwa doa tidak harus dengan kata-kata atau bahasa yang formal, kita bisa datang kepada Tuhan menceritakan apa saja yang ada diisi hati kita seperti halnya kita curhat kepada teman atau sahabat atau orang tua kita. Percayalah bahwa akan ada kelegahan dan kekuatan baru setelah semuanya kita ceritakan kepada Tuhan. Jangan tanggung-tanggung. Kita bisa cerita apa saja.Ada yang membuat kita jengkel? ada yang membuat kita kecewa? kita tidak suka begini dan begitu? semuanya bica diceritakan dengan bebas kepada Tuhan seperti air, bebas dan lepas. Manusia bisa menghakimi kita dari cerita kita, tetapi Tuhan tidak pernah akan menghakimi, jadi datang ceritakanlah semua tentang hidupmu padaNya.
Sesuai dengan judul tulisan ini, saya ingin kita memperhatikan Ratapan Pasal 2 ayat ke-19 diatas yang diberi warna kuning. Lewat pembacaan ini, Tuhan mengingatkan saya tentang pentingnya kita untuk harus berdoa bagi orang lain.
Banyak sekali teman-teman anak muda dilingkungan dimana kita berada atau bahkan didalam keluarga kita yang juga sedang "jatuh pingsan" karena "lapar" di ujung-ujung jalan sana. Mereka sedang ada didalam dosa yang sebenarnya saya yakin persis bahwa jauh didalam hati atau jiwa merekapun juga sebenarnya tidak mau hidup seperti demikian. Mereka hanya tidak punya kekuatan untuk terlepas dari dosa yang entah itu pesta pora dan kemambukan, seks bebas, percabulan, kekerasan dan lain sebagainya.
Kita yang berkata bahwa kita sudah diselamatkan dan memiliki Kristus seharunya merasa terbeban melihat kedaan orang lain disekitar kita apalagi yang kita sayangi masih terus diperhamba oleh dosa.
Harusnya karena kita sudah memiliki Keselamatan yang indah itu, maka kita juga mau orang lain memilikinya juga dan merasakan betapa indahnya memiliki Kristus juga dan memperoleh Keslamatan. Kita seharusnya menginginkan semua orang diselamatkan tanpa dihakimi seperti kita itu lebih benar dan lebih baik dibandingkan mereka.
Bersyukur kalau masih ada orang tua yang mau mengangkat tangan kepadaNya demi hidup mereka, tetapi bagaimana jika tidak?
Ini adalah tugas setiap orang percaya, tugas setiap anak Tuhan untuk tidak memikirkan keselamatan diri sendiri. Kita harus merasa terbeban mendoakan keselamatan orang lain baik itu mereka yang ada di lingkungan kita maupun bahkan didalam keluarga kita, entah itu orang tua atau saudara kita sendiri.
Dengan diam-diam, sebutlah nama orang tersebut didalam doamu. Tuhan berjanji bahwa jika berdoa menurut kehendak Tuhan maka pasti doa kita Tuhan kabulkan. Kehendak Tuhan adalah supaya setiap manusia diselamatkan. Dan lagi, Kristus Yesus mati di Kayu Salib untuk keselamatan semua orang termasuk untuk mereka yang berada "disudut-sudut" jalan sana yang sedang kita doakan. Mereka hanya perlu ada satu orang saja yang mau mengangkat tangan kepada Tuhan demi keselamatan mereka.
Kunci Jawaban atas semua persoalan hidup dan dosa serta kesalaan adalah hanya karena seseorang belum benar-benar menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup mereka. Langkah awal sekali yang bisa kita lakukan untuk mereka adalah mendoakan keselamatan mereka.
Saya mengajak kita untuk mari menjadi alasan juga orang lain ikut diselamatkan. Mari mendoakan seseorang dengan iman bahwa apa yang kita doakan sudah terjadi. Itulah iman, belum terjadi tetapi kehendak Tuhan adalah semua orang diselamatkan, maka pasti terjadi, mereka yang kita doakan juga akan menerima keselamatan itu.
----------------------------------------------------------
Gunakan nama lengkapnya didalam doamu sambil mengikuti Yehezkiel 36:25-27 dengan berdoa:
"Tuhan sudah mencurahkan kepada (nama) air jernih, yang sudah mentahirkan (nama); dari segalah kenajisannya dan dari semua berhala-halanya. Tuhan sudah mentahirkan (nama).
Tuhan sudah berikan (nama) hati yang baru, dan roh yang baru didalam batinnya (nama) dan Tuhan sudah menjauhkan (nama) punya tubuh dari hati yang keras dan Tuhan sudah berikan (nama) hati yang taat.
Roh Kudus Tuhan sudah Tuhan berikan untuk diam didalam batin (nama) dan Tuhan sudah membuat (nama) hidup menurut segalah ketetapan Tuhan dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan Tuhan dan melakukannya."
Kristus sudah mati dan bangkit untuk keselamatan (nama)....
(Nama) adalah milik Kristus dan Roh Kudus sudah bekerja didalam hatinya untuk merubah hidupnya.
Amin!
-------------------------------------------------------------
Tuhan menyelamatkan Lot dari tengah-tengah Sodom dan Gomora karena Tuhan ingat akan iman Abraham. Abraham berdoa syafaat untuk Sodom (Kejadian 18) untuk keselamatan Lot yang juga ada didalamnya di tengah-tengah segalah dosa dan kelaliman.
Bagaimana dengan kita yang sudah mengenal Tuhan? apakah kita akan diam-diam saja melihat orang tua, saudara, kerabat, teman, sahabat atau lingkungan kita yang sedang dalam kehancuran atau kebinasaan karena dosa?
Mari berdiri dengan iman yang teguh, mari menjaga hidup kita dan mau mendoakan orang lain.
Mari menjadi alasan untuk Tuhan juga mengingat akan "mereka" dan menyelamatkan "mereka" juga.
Tuhan Memberkati!
0 comments