Powered by Blogger.

Kualitas Iman Dibandingkan dengan Kesibukan Dunia Kerja

by - 11:31 PM

Kualitas Iman Seseorang Tidak Ditentukan oleh Intensitas keterlibatan  seseorang dalam aktifitas Keagamaan yang dijadwalkan.

Mengapa kita harus sering menghakimi orang lain apabila dia tidak terlihat rajin pergi beribadah dalam suatu komunitas. Mungkin alasannya adalah karena dia terlalu sibuk bekerja di kantor atau di perusahan atau dimanapun dia bekerja. Seolah-olah bekerja itu sesuatu hal yang duniawi atau yang tidak suci atau yang tidak berkenan kepada Tuhan atau seperti sebuah dosa besar.
Common now…
Sangat tidak wajar dan tidak masuk akal kalau dengan sibuk bekerja dikantor dan tidak terlibat dalam ibadah bersama atau kegaitan-kegiatan rohani bersama, berarti orang tersebut sudah melupakan Tuhan.
Pertama, yang perlu diingat adalah bahwa pekerjaan adalah pemberian Tuhan. Banyak orang bersusah payah mencari pekerjaan, bahkan itu menjadi sebuah pergumulan besar yang selalu didoakan. Kalau dengan bekerja adalah suatu kesalahan, kenapa harus selalu menjadi sebuah pergumulan yang didoakan bersama. Setalah mendapatkan pekerjaan biasanya banyak orang akan memberikan pengucapan syukur dan lain sebagainya untuk berterima kasih kepada Tuhan akan pekerjaan yang diberikan OLEH TUHAN.
Karena pekerjaan diberikan oleh Tuhan, maka dengan demikian tempat dimana kita bekerja adalah tempat dimana kita melayani Tuhan. Melayani Tuhan bukan berarti kita harus menjadi seorang Misionaris atau pendeta. Setiap orang yang sedang bekerja di kantor-kantor pemerintahan atau pemerintahan swasta juga bisa menjadi seorang pelayan Tuhan.
Tempat dimana saya berkuliah dulu adalah sebuah universitas kristen, LeTourneau University di Texas Amerika. Universitas saya ini memiliki motto khusus yaitu ”Every Workplace Every Nations.” Dalam artian bahwa dimana saja kita bekerja, denan profesi apa saja yang kita kerjakan, kita semua ini adalah pelayan Tuhan. Universitas Kristen ini memilki jurusan teknik, keperawatan, dan aviation. Semua jurusan ini bisa dipakai untuk melayani Tuhan dalam pekerjaan dimana saja kita ditempatkan.
Ada salah satu bagian nyanyian yang biasa kita sendiri nyanyikan,
“...anak masing-masing disudutnya”
Atau seperti cerita di Alkitab,
Perumpamaan tentang Talenta (Matius 25:14-30)
Setiap orang berbeda-beda tanggung jawab yang diberikan oleh Tuhan. Tidak setiap orang diberikan tanggung jawab pekerjaan yang sama. Tidak semua orang memilki beban pekerjaan yang sama atau jam kerja yang sama sehingga dapat memenuhi semua jadwal kegiatan ibadah dalam suatu komunitas. Tidak semua orang bekerja di pemerintahan, tidak semua orang bekerja sosial, tidak semua orang bekerja sebagai petani, tidak semua orang menjadi majelis. Tidak semua orang pulang kerja jam 3 sore, ada yang pulang kerja jam 5 sore bahkan ada yang jam 7 malam. And IT’S OKAYYYYYYYYYYYY.... Coba untuk lebih diperhatikan dan dipahami dengan baik makna dari cerita alkitab atau lagu yang sering dinyanyikan ini.
Kolose 3:23 berkata “ Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan, dan bukan untuk manusia.”
Jika seorang Kristen tahu dan mengerti akan ayat alkitab ini. Pastilah setiap bentuk kehidupan yang dijalani adalah untuk Tuhan termasuk dalam pekerjaannya setiap hari di kantor atau dimanapun dia bekerja. Bekerja bukan hanya saja untuk memperoleh uang atau untuk memenuhi kebetuhan sehari-hari. Akan sia-sia hidup ini jika bekerja hanya untuk uang saja. Pekerjaan sebagai seorang teknisi, seorang sekertaris, seorang pegawai bank, seorang guru, apapun itu adalah suatu panggilan Tuhan sama seperti mereka yang adalah seorang pendeta, misonaris, atau majelis jemaat. Jangan menghaimi orang lain yang pekerjaannya bukan merupakan sebagai seorang pendeta atau pelayan gereja-gereja.
Apapuan pekerjaan kita, asalkan untuk Tuhan, berarti dia menjadi sebuah contoh bagaimana seorang pekerja yang bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan juga lewat karakter atau sifat-sifat dasar yang dia tunjukan. Tempat dimana kita bekerja seharusnya bukan hanya saja sebagai tempat kita menghasilkan uang, tetapi juga tempat dimana kita dapat hadir menjadi surat Kristus, menjadi pelayan Tuhan di gereja-gereja. Ditambah lagi, di dunia kerjanya mungkin juga ada kegiatan aktifitas rohani bersama yang diapun ikut terlibat yang tidak terlihat atau diketahui oleh orang lain diluar dunia kerjanya.
Setelah kita selesai sekolah dari SD, SMP, SMA dan kuliah, selanjutnya selama sisa hidup kita (selain pensiun), yang kita lakukan adalah bekerja. Dam dunia karir Rata-rata kita bekerja setiap hari selama delapan jam. Akan sangat sia-sia jika sesuatu yang kita lakukan dengan tekun selama masa hidup kIta delapan jam sehari dikatakan tidak berguna bagi Tuhan atau tidak berkenan bagi Tuhan atau berdosa atau tidak menghasilkan apa-apa untuk Tuhan. Kalau demikian, mengapa kita diberikan berkat pekerjaan?
Ibadah sering dikaitkan dengan aktivitas penyembahan kepada Tuhan seperti pergi ke rumah ibadat, berdoa, berpuasa dan bernyanyi atau ada dalam penyembahan kepada Tuhan. Jangan lupa bahwa selain ibadah persekutuan bersama, ada juga ibadah secara pribadi atau setiap orang dengan Tuhan. Kita tidak  akan pernah bisa memastikan atau tahu bagaimana hubungan atau hati seseorang dengan Tuhan. Tuhanlah yang tahu dan mengerti hati setiap orang. Meskipun seseorang tidak terlalu terlihat aktif dalam kegiatan keagamaan oleh suatu komunitas tertentu, bukan berarti hubungan pribadinya dengan Tuhan kurang baik. Semua tahu ayat firmat Tuhan, manusia melihat apa yang didepan mata, tetapi Tuhanlah yang melihat hati.
Jadi berhentilah menghakimi orang lain hanya karena mereka terlihat tidak terlalu terlibat dalam aktifitas keagamaan dalam suatu komunitas tertentu.
Keluaran 6:5:9

Kasihilah  TUHAN, Allahmu , dengan segenap hatimu  dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.  Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu, dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.
Mengasihi Tuhan, melayani Tuhan, taat kepada Tuhan bukan hanya saja dengan rajin pergi ke ibadah-badah yang dijadwalkan, tetapi dalam setiap hal bahkan ketika saat kita bekerja di dunia kerja dimana Tuhan tempatkan. 




#Peace(LvK)

You May Also Like

0 comments

Kalau Ko bekerja, Ko bekerja sendiri... Tapi kalau Ko berdoa, Tuhan yang bekerja